Nah…jika perbandingannya dengan produk pabrikan lain yang lebih superior, tentunya itu kembali kepada strategy pabrikan masing-masing. Yamaha Force FI dan Suzuki Shooter FI memang sama2 produk baru tentunya juga sama2 berkualitas. Walau sebenarnya, Shooter masih lebih unggul dibanding kompetitornya. Cuma dalam hal penerapan striping masih lebih apik Force ketimbang Shooter. Tapi kok Force yang powernya dibawah Shooter bisa lebih lebih mahal daripada kompetitor?
Kalo udah begini, maka harga tidak hanya berbanding lurus dengan fitur, kualitas bahan dan model tapi juga Brand. Karena ini sudah berbenturan langsung dengan mindset konsumen. Di ranah ini, Yamaha mencoba bertaruh dengan mindset konsumennya terhadap nama produknya yang booming di masa lalu, yaitu Force 1 dengan menanamkan namanya di produk moped entry level injeksi terbaru mereka. Ditambah dengan rasa percaya diri yang tinggi setidaknya Yamaha Force FI bisa memberikan hasil yang lebih baik terhadap pabrikan.
Cuma satu yang bisa mengalahkan mindset: Selera. Karena mindset sendiri pun terbentuk akibat adanya selera. Dan selera konsumen Indonesia itu unik2 meski tidak sebanyak mindset umum yang tertanam. Dan mungkin inilah yang masih diyakini Suzuki, berusaha melawan mindset lama dengan selera sehingga tumbuhlah mindset baru. Terlepas dari laris manisnya Satria FU (karena tidak ada lawan di negeri ini, Suzuki berhasil menanamkan mindset Hyper Underbone kepada konsumen). Karena bagaimanapun Suzuki masih berani menerapkan strategi melawan arus demi mengalahkan sang raksasa. Itulah mengapa Suzuki Shooter FI bisa lebih murah dari pada Yamaha Force FI dan berharap bisa menahan lajunya penjualan Honda Revo. Atau ada pendapat lain? Wassalam(isal)
Pemesanan & Negosiasi
Hubungi Marketing Executive SUZUKI
PT. SSU JARI SAKTI
TANJUNG PURA KARAWANG
A L I
081 906 818 111, 085 7822 300 95, 081 380 6171 34
http://suzukisales.blogspot.com
email : suzukisalesjs@gmail.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar